Indra Charismiadji: Saya Jadi Bingung. Mas Menteri Enggak Buat Apa-apa Sama Sekali
Cari Berita

Advertisement

Indra Charismiadji: Saya Jadi Bingung. Mas Menteri Enggak Buat Apa-apa Sama Sekali

Profesi Guru
Minggu, 31 Mei 2020

Menurut Indra, Mas Nadiem Makarim Enggak Berbuat Apa-apa


Pengamat dan Praktisi Pendidikan dari CERDAS (Center for Education Regulations and Development Analysis) Indra Charismiadji menilai Mendikbud Nadiem Makarim belum menunjukkan prestasinya.

Hingga lebih satu semester mengurusi pendidikan, belum tampak gebrakan riil Nadiem selain pidato memukaunya.

Bahkan, saat memutuskan kapan sekolah akan dibuka di masa new normal, Nadiem tidak bisa berbuat banyak.

Saya jadi bingung. Mas Menteri enggak buat apa-apa sama sekali.

Kehebatannya dalam membuat aplikasi seperti tidak tampak. Padahal saat menuju new normal di masa pandemi COVID-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi pilihan aman. Katanya kan jago aplikasi, tetapi kok enggak ada terobosannya ya," tutur Indra yang dilansir melalui JPNN.com.

Indra Charismiadji: Saya Jadi Bingung. Mas Menteri Enggak Buat Apa-apa Sama Sekali
Indra Charismiadji. Foto: Mesya/JPNN.com


Dia sangat berharap prestasi Mendikbud Nadiem sebagai pejabat publik urusan pendidikan sama cemerlangnya dengan mengurusi GoJek.

Saat pandemi yang notabene terjadi resesi ekonomi, perusahaan yang sahamnya masih dimiliki Nadiem dengan sukses mendapatkan suntikan dana dari Google, Tencent, Facebook, dan Paypal.

Sayangnya, prestasi gemilang itu tidak secerah urusannya sebagai mendikbud. Belum ada gebrakan apapun selain wacana dan rencana.

"Sayang sekali ya, untuk urusan pendidikan masih belum terlihat gebrakan nyata beliau apa. Apalagi saat masa pandemi yang memaksa siswa belajar jarak jauh dalam jaringan. Saya jadi meragukan kemampuan Mas Menteri. Apakah benar dia jago aplikasi," sergahnya.

Dia pun mengimbau Mendikbud Nadiem untuk tampil terdepan dalam urusan pendidikan.

Jangan bersembunyi di balik sosok Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'aruf Amin untuk memutuskan apakah sekolah akan dibuka saat new normal atau tidak.

"Mas menteri harus punya alasan kuat bila sekolah dibuka atau tidak saat new normal. Misalnya setelah berdiskusi dengan kementerian/lembaga terkait, para pakar baik kalangan dokter anak, pakar virologi dan epidemiologi," tandasnya.

Sumber: jpnn.com